Kamis, 05 Juli 2018
Minggu, 01 April 2018
Bahasa Inggris Lirik, Translate dan Makna Lagu
Unstoppable - The Score
There's
a moment
In
your bones when
When
the fire takes over
Blood
is running
Heart
is pumping
As
the battle gets closer
Ooh,
they can say what they want now
Ooh,
'cause we'll be screaming out
We
can be heroes everywhere we go
We
can have all that we ever want
Swinging
like Ali, knocking out bodies
Standing
on top like a champion
Keep
your silver, give me that gold
You'll
remember when I say
We
can be heroes everywhere we go
Keeping
us down is impossible
'Cause
we're unstoppable
Oh
woah, we're unstoppable
Oh
woah, we're unstoppable
Every
spotlight
Every
sound byte
Everybody
who gave up
Is
just the fuel for
Wanting
it more
Than
anybody against us
Ooh,
they can say what they want now
Ooh,
'cause we'll be screaming out
We
can be heroes everywhere we go
We
can have all that we ever want
Swinging
like Ali, knocking out bodies
Standing
on top like a champion
Keep
your silver, give me that gold
You'll
remember when I say
We
can be heroes everywhere we go
Keeping
us down is impossible
'Cause
we're unstoppable
Oh
woah, we're unstoppable
Oh
woah, we're unstoppable
Ooh,
they can say what they want now
Ooh,
'cause we'll be screaming out
We
can be heroes everywhere we go
We
can have all that we ever want
Swinging
like Ali, knocking out bodies
Standing
on top like a champion
Keep
your silver, give me that gold
You'll
remember when I say
We
can be heroes everywhere we go
Keeping
us down is impossible
'Cause
we're unstoppable
Oh
woah, we're unstoppable
Oh
woah, we're unstoppable
Oh
woah, we're unstoppable
Oh
woah, we're unstoppable
Oh
woah, we're unstoppable
We're
unstoppable
We're
unstoppable
Tak Terhentikan – The Score
Ada
beberapa saat
Di
tulang Anda kapan
Ketika
api mengambil alih
Darah
mengalir
Jantung
memompa
Saat
pertempuran semakin dekat
Ooh,
mereka bisa mengatakan apa yang mereka inginkan sekarang
Ooh,
karena kami akan berteriak
Kita
bisa menjadi pahlawan di mana pun kita pergi
Kita
dapat memiliki semua yang kita inginkan
Berayun
seperti Ali, menjatuhkan tubuh
Berdiri
di atas seperti seorang juara
Simpan
perak Anda, berikan saya emas itu
Anda
akan ingat ketika saya katakan
Kita
bisa menjadi pahlawan di mana pun kita pergi
Menjaga
kita tidak mungkin
Karena
kita tak terhentikan
Oh
woah, kami tak terhentikan
Oh
woah, kami tak terhentikan
Setiap
sorotan
Setiap
byte suara
Semua
yang menyerah
Hanya
bahan bakar untuk
Menginginkannya
lagi
Daripada
siapa pun melawan kita
Ooh,
mereka bisa mengatakan apa yang mereka inginkan sekarang
Ooh,
karena kami akan berteriak
Kita
bisa menjadi pahlawan di mana pun kita pergi
Kita
dapat memiliki semua yang kita inginkan
Berayun
seperti Ali, menjatuhkan tubuh
Berdiri
di atas seperti seorang juara
Simpan
perak Anda, berikan saya emas itu
Anda
akan ingat ketika saya katakan
Kita
bisa menjadi pahlawan di mana pun kita pergi
Menjaga
kita tidak mungkin
Karena
kita tak terhentikan
Oh
woah, kami tak terhentikan
Oh
woah, kami tak terhentikan
Ooh,
mereka bisa mengatakan apa yang mereka inginkan sekarang
Ooh,
karena kami akan berteriak
Kita
bisa menjadi pahlawan di mana pun kita pergi
Kita
dapat memiliki semua yang kita inginkan
Berayun
seperti Ali, menjatuhkan tubuh
Berdiri
di atas seperti seorang juara
Simpan
perak Anda, berikan saya emas itu
Anda
akan ingat ketika saya katakan
Kita
bisa menjadi pahlawan di mana pun kita pergi
Menjaga
kita tidak mungkin
Karena
kita tak terhentikan
Oh
woah, kami tak terhentikan
Oh
woah, kami tak terhentikan
Oh
woah, kami tak terhentikan
Oh
woah, kami tak terhentikan
Oh
woah, kami tak terhentikan
Kami
tak terhentikan
Kami
tak terhentikan
Makna Lagu :Jika kami mengejar sesuatu dengan bersungguh dan tidak menyerah, kita akan mendapatkan apa yang kita inginkan dan kita menjadi tak terhentikan. Dimana kita berada, kita bisa menjadi pahlawan. Semua teriakan menyerah, akan menjadi bahan bakar untuk menginginkannya lagi.
Mengapa saya memilih lagu ini : Karena lagu ini membuat saya semangat, dan membuat saya tidak mudah menyerah. Lagu ini benar-benar seperti diri saya yang sedang berjuang
Rabu, 10 Januari 2018
Aset Tetap, Aset Sumber Daya Alam, dan Aset Tak Berwujud
A. Aset Tetap
Aset tetap adalah sumberdaya yang memiliki 3 karakteristik, yaitu memiliki bentuk fisik, digunakan dalam kegiatan operasional, dan tidak untuk dijual kekonsumen. Aset ini bisa dinamakan dengan property, pabrik, dan peralatan. Perusahaan memiliki kepentingan untuk selalu menjaga asset tetapnya dalam kondisi yang baik, mengganti bagian yang rusak atau asset yang telah usang, dan mengembangkan sumberdaya yang produktif sesuai kebutuhan perusahaan.
Aktiva tidak berwujud adalah hak, hak istimewa dan keuntungan kompetitif yang timbul dari kepemilikan suatu aktiva yang berumur panjang, yang tidak dimiliki wujud fisik tertentu. Bukti kepemilikan aktiva tak berwujud bisa berupa kontrak, lisensi atau dokumen lain. Aktiva tidak berwujud mungkin timbul dari :
1. Pemerintah seperti hak paten, hak cipta, franchise, merek dagang dan nama dagang.
Aset tetap adalah sumberdaya yang memiliki 3 karakteristik, yaitu memiliki bentuk fisik, digunakan dalam kegiatan operasional, dan tidak untuk dijual kekonsumen. Aset ini bisa dinamakan dengan property, pabrik, dan peralatan. Perusahaan memiliki kepentingan untuk selalu menjaga asset tetapnya dalam kondisi yang baik, mengganti bagian yang rusak atau asset yang telah usang, dan mengembangkan sumberdaya yang produktif sesuai kebutuhan perusahaan.
Asset tetap juga memiliki karakteristik sebagai berikut :
1. Digunakan dalam kegiatan normal perusahaan,
artinya asset tetap dimiliki untuk digunakan dalam operasi perusahaan bukan
untuk dijual kembali atau investasi.
2. Masa manfaatnya lebih dari 1 tahun atau 1
siklus operasi normal perusahaan dan nilai manfaatmya dapat diukur.
3. Mempunyai nilai yang cukup material, artinya
nilai atau harga asset tersebut cukup tinggi, misalnya tanah, bangunan,
mesin-mesin, inventaris, peralatan,dan kendaraan.
4. Memiliki wujud fisik, artinya dapat
dilihat atau diraba.
Berdasarkan sifatnya, aset tetap dibagi atas aset tetap berwujud dan
asset tetap tidak berwujud. Aset tetap berwujud sering disebut aset tetap
adalah aset tetap yang mempunyai bentuk fisik. Terdapat 3 jenis asset tetap
berwujud, yaitu :
1. Aset yang merupakan sumber
penyusutan(depresiasi), seperti gedung, peralatan, inventaris atau peralatan,
dan kendaraan.
2. Aset yang merupakan sumber deplesi seperti
tambang dan mineral atau sumber-sumber alam.
3. Aset yang tidak mengalami penyusutan atau
deplesi, seperti tanah untuk bangunan perusahaan.
Aset tetap tidak berwujud adalah asset yang tidak memiliki wujud fisik,
tetapi mempunyai nilai atau manfaat bagi perusahaan yang dinyatakan dalam
bentuk jaminan tertentu, seperti hak paten, goodwill,
hak cipta, hak monopoli, merk dagang, biaya riset dan pengembangan, serta biaya
pendirian perusahaan.
B. Menentukan Harga Perolehan Aset Tetap
Prinsip biaya
mengharuskan asset tetap di catat pada harga perolehannya. Harga perolehan
mencakup seluruh pengeluaran yang dibutuhkan untuk memperoleh asset dan juga
membuat asset tersebut siap digunakan.
Penerapan
prinsip biaya ini akan dilakukan pada beberapa kelompok utama dari asset tetap,
sebagai berikut :
1. Tanah
Tanah biasanya digunakan sebagai tempat
bangunan untuk lokasi pabrik atau kantor. Harga perolehan tanah mencakup :
- Harga
pembelian tunai.
- Biaya
pengalihan kepemilikan, seperti biaya notaris.
- Komisi
untuk agent real estate.
- Pajak
bumi dan bangunan.
- Biaya
lain terkait dengan tanah yang harus dibayar oleh pembeli.
2. Pengembangan Tanah
Pengembangana Tanah merupakan tambahan struktural yang dilakukan diatas
tanah, seperti jalur kendaraan, tempat parkir, pemagaran, taman, dan saluran
air bawah tanah. Karena memiliki masa manfaat yang terbatas, biaya perolehan
perbaikan tanah dibebankan selama masa manfaatnya.
3. Bangunan
Merupakan fasilitas yang digunakan untuk
kegiatan operasional perusahaan, seperti toko, kantor, pabrik, gudang, dan
hangar pesawat. Seluruh pengeluaran yang berkaitan dengan pembelian maupun
konstruksi bangunan akan di debit ke akun bangunan.
4. Peralatan
Peralatan mencakup asset yang digunakan dalam
kegiatan operasional seperti tempat penitipan ditoko, furniture kantor, mesin
pabrik, truk untuk mengantar barang dan pesawat. Harga perolehan peralatan,
seperti kendaraan.
C. Depresiasi
Depresiasi merupakan
proses alokasi biaya, bukan proses penilaian aset. Perubahan dalam nilai pasar
aset tidak dihitung selama kepemilikan aset karena aset tetap tidak dimiliki
untuk dijual kembali.
Depresiasi ditetapkan
pada tiga kelompok asset tetap: pengembangan tanah, bangunan, dan peralatan.
Setiap asset dalam kelompok ini diperlakukan sebagai asset yang dapat
disusutkan.
Kemampuan menghasilkan pendapatan juga akan
menurun karena usang. Usang adalah proses menjadi tidak sesuai kondisinya
dengan kebutuhan sebelum asset tersebut secara fisik sudah tidak dapat
digunakan lagi.
Tiga
Faktor yang mempengaruhi perhitungan depresiasi :
1. Harga Perolehan
Harga Perolehan memengaruhi biaya dari asset
yang dapat disusutkan. Asset tetap dicatat pada harga perolehan, terkait dengan
prinsip biaya.
2. Masa
Manfaat
Masa Manfaat adalah
estimasi masa produktif yang diperkirakan, yang disebut juga dengan umur
manfaat.
3. Nilai
Sisa
Nilai Sisa adalah estimasi nilai aset pada
akhir masa manfaat. Nilai ini bisa berdasarkan pada nilai aset sebagai nilai
rongsokan atau nilai pertukaran.
Metode Depresiasi
Depresiasi secara umum dapat menggunakan
beberapa metode berikut :
1.
Garis
lurus
Metode garis lurus
menghasilkan jumlah beban penyusutan yang sama setiap tahun sepanjang umur
manfaat suatu aset tetap.
2.
Unit
Aktivitas
Metode unit produksi menghasilkan jumlah beban penyusutan yang sama bagi setiap
unit yang diproduksi atau setiap unit kapasitas yang digunakan oleh aset. Untuk
menerapkan metode ini umur manfaat aset diekspresikan dalam istilah unit
kapasitas produktif seperti jam atau mil. Total beban penyusutan untuk setiap
periode akuntansi kemudian ditentukan dengan mengalikan penyusutan per unit
dengan jumlah unit yang dihasilkan atau digunakan selama periode dimaksud.
3.
Saldo
menurun
Metode saldo menurun menghasilkan beban periodik yang terus menurun sepanjang estimasi umur manfaat aset. Untuk menerapkan
metode ini, tarif penyusutan garis lurus tahunan terlebih dahulu harus
digandakan.
D.
Sumber Daya Alam
Sumber daya alam mencakup sumberdaya yang diatas tanah dan cadangan dibawah tanah seperti
minyak, gas, dan mineral lain. Aset ini adalah asset produktif yang memiliki masa manfaat lama
dengan 2 karakteristik yang berbeda, yaitu :
1. Secara fisik merupakan hasil dari kegiatan operasional seperti penggalian, pemotongan atau pemompaan.
2. Hanya dapat digantikan oleh kekuatan alam. Harga perolehan sumber daya alam adalah harga yang dibutuhkan untuk memperoleh sumber daya tersebut dan seluruh persiapan untuk membuat aset tersebut setiap digunakan.
E. Aset Tidak Berwujud
Sumber daya alam mencakup sumberdaya yang diatas tanah dan cadangan dibawah tanah seperti
minyak, gas, dan mineral lain. Aset ini adalah asset produktif yang memiliki masa manfaat lama
dengan 2 karakteristik yang berbeda, yaitu :
1. Secara fisik merupakan hasil dari kegiatan operasional seperti penggalian, pemotongan atau pemompaan.
2. Hanya dapat digantikan oleh kekuatan alam. Harga perolehan sumber daya alam adalah harga yang dibutuhkan untuk memperoleh sumber daya tersebut dan seluruh persiapan untuk membuat aset tersebut setiap digunakan.
E. Aset Tidak Berwujud
Aktiva tidak berwujud adalah hak, hak istimewa dan keuntungan kompetitif yang timbul dari kepemilikan suatu aktiva yang berumur panjang, yang tidak dimiliki wujud fisik tertentu. Bukti kepemilikan aktiva tak berwujud bisa berupa kontrak, lisensi atau dokumen lain. Aktiva tidak berwujud mungkin timbul dari :
1. Pemerintah seperti hak paten, hak cipta, franchise, merek dagang dan nama dagang.
2. Perusahaan lain, misalnya pembelian yang mencakup pembayaran untuk goodwill.
3. Penjualan tertentu, seperti franchise dan lease.
a. Hak Paten
Hak yang diberikan oleh pemerintah (instansi yang berwenang) kepada pemegangnya untuk menggunakan atau mengawasi dan mengkomersilkan hasil temuannya. Hak Paten diberikan untuk jangka waktu 17 tahun. Hak Paten harus diamortisasi selama masa kegunaannya, dengan batas waktu maksimum 17 tahun. Apabila karena sesuatu hal Paten tersebut sudah tidak lagi memberikan manfaat atau sudah kehilangan nilai komersialnya (tidak laku lagi), maka nilai buku hak paten harus dihapuskan.
3. Penjualan tertentu, seperti franchise dan lease.
a. Hak Paten
Hak yang diberikan oleh pemerintah (instansi yang berwenang) kepada pemegangnya untuk menggunakan atau mengawasi dan mengkomersilkan hasil temuannya. Hak Paten diberikan untuk jangka waktu 17 tahun. Hak Paten harus diamortisasi selama masa kegunaannya, dengan batas waktu maksimum 17 tahun. Apabila karena sesuatu hal Paten tersebut sudah tidak lagi memberikan manfaat atau sudah kehilangan nilai komersialnya (tidak laku lagi), maka nilai buku hak paten harus dihapuskan.
b. Hak Cipta
Hak
yang diberikan oleh pemerintah (instansi yang berwenang) kepada pengarang,
pencipta lagu, musik, barang–barang seni dan lainnya untuk mempublikasikan,
menerbitkan, mengawasi, dan mengkomersialkan hasil ciptaannya. Hak cipta diberikan untuk jangka waktu 28 tahun, dengan ditambah kemungkinan
perpanjangan Hak Cipta selama 28 tahun kedua.
Komponen harga perolehan hak cipta dipengaruhi oleh
berbagai macam faktor seperti halnya hak paten. Harga perolehan hak cipta harus diamortisasi selama hak cipta tersebut memberikan
manfaat, dan harus dihapuskan pada saat hak cipta sudah tidak lagi bermanfaat. Amortisasi hak cipta dilakukan dengan mendebet rekening biaya dan mengkredit rekening hak cipta.
c. Franchise
Hak monopoli yang diberilan oleh instansi pemerintah untuk menggunakan
fasilitas umum yang manfaatnya akan dinikmati oleh masyarakat. Franchises
bisa diberikan untuk waktu yang terbatas atau untuk waktu yang tidak terbatas. Franchises
yang diberikan untuk waktu yang terbatas harus diamortisasi selama jangka waktu
tersebut.
d. Cap dan Merk Dagang
Suatu tanda yang
dipakai untuk mengidentifikasikan suatu produk atau jasa yang dihasilkan oleh
perusahaan tertentu. Apabila cap & merk dagang diperoleh dengan cara
membeli, maka harga perolehannya diukur dengan jumlah uang yang dibayarkan
ditambah dengan biaya registrasi dan biaya lain dalam usaha untuk mendapatkan
cap dan merk dagang tersebut. Apabila cap dan merk dagang dibuat sendiri oleh perusahaan, maka harga perolehan adalah semua biaya
yang dikeluarkan sampai dengan cap & merk dagang tersebut bisa digunakan.
e. Goodwill
Goodwill merupakan
contoh dari aktiva tetap tak berwujud yang tidak dapat diidentifikasi secara
spesifik. Dari segi akuntansi, goodwill adalah kemampuan suatu perusahaan untuk
menghasilkan laba di atas laba normal dari lain-lain perusahaan yang sejenis. Goodwill berhubungan
dengan atau timbul dari berbagai macam faktor yang sulit diukur secara
kuantitatif, seperti hubungan yang baik / memuaskan antara perusahaan dengan
konsumen, lokasi perusahaan yang strategis efisiensi dalam aktifitas
produksi, hubungan baik antar karyawan dalam perusahaan, kedudukan dalam
persaingan yang menguntungkan.
Akuntansi Untuk Piutang
A. Piutang
Piutang merupakan salah satu unsur dari aktiva
lancar dalam neraca perusahaan yang timbul akibat adanya penjualan barang dan
jasa atau pemberian kredit terhadap debitur yang pembayaran pada umumnya
diberikan dalam tempo 30 hari sampai dengan 90 hari.
Piutang
dapat digolongkan dalam dua kategori yaitu piutang usaha dan piutang
lain-lain”.
Pengertian piutang yang pada umumnya
digolongkan dalam aktiva lancar yang berarti
bahwa tagihan pada pihak lain yang nantinya akan diminta
pembayarannya dalam jangka waktu yang tidak lama (kurang dari satu tahun) yang
biasanya digolongkan dalam piutang jangka pendek.
Piutang
usaha jangka pendek dapat dibagi atas dua yaitu :
1. Piutang usaha/piutang terhadap langganan
Piutang usaha/piutang terhadap langganan dalam
perkiraan piutang usaha dicatat sebagai tagihan yang timbul dari penjualan
barang atau jasa yang merupakan usaha perusahaan yang normal/kurang dari 1
tahun. Tagihan kepada langganan yang biasanya
disebut piutang dagang adalah tuntutan keuangan terhadap pihak lain baik
perorangan maupun organisasi-organisasi atau debitur-debitur lainnya.
2. Piutang
yang akan diterima
Piutang yang akan diterima merupakan kontrak
prestasi yang sebenarnya sudah menjadi hak perusahaan, akan tetapi belum/tidak
saatnya untuk diterima, piutang ini timbul pada suatu akhir periode dimana
sebenarnya tagihan tersebut akan diterima pada periode yang akan datang.
Adapun
hal-hal yang termasuk dalam piutang yang akan diterima adalah :
a. Bunga yang masih harus diterima yang timbul dari
aktiva yang dimiliki perusahaan, seperti wesel tagih dan bon.
b. Piutang
sewa yang masih harus diterima yang timbul dari hasil penyewaan, seperti
gedung, mobil dan alat-alat besar lainnya.
c. Pendapatan
piutang merupakan pendapatan yang akan diterima sebagai hasil investasi dalam
perusahaan.
Penggolongan piutang dan umur piutang terbagi dalam 4 golongan, yaitu :
a. Piutang lancar adalah piutang yang
diharapkan tertagihnya dalam 1 tahun atau siklus usaha normal.
b. Piutang tidak lancar adalah tagihan/piutang yang
tidak dapat ditagih dalam jangka waktu 1 tahun.
c. Piutang
yang dihapuskan adalah suatu tagihan yang tidak dapat ditagih lagi dikarenakan
pelanggan mengalami kerugian/bangkrut (tidak tertagih).
d. Piutang
dicadangkan adalah tagihan yang disisihkan sebelumnya untuk menghindari piutang
tidak tertagih.
B. Jenis-Jenis Piutang
Warren Reeve dan Fess mengklasifikasikan piutang
kedalam tiga kategori yaitu :
1. Piutang Usaha
Piutang usaha timbul dari penjualan secara
kredit agar dapat menjual lebih banyak produk atau jasa kepada pelanggan. Transaksi paling umum yang menciptakan piutang
usaha adalah penjualan barang dan jasa secara kredit.
2. Wesel Tagih
Wesel tagih adalah jumlah yang terutang bagi
pelanggan di saat perusahaan telah menerbitkan surat utang formal. Wesel biasanya digunakan untuk periode kredit
lebih dari 60 hari. Bila
wesel tagih dan piutang usaha berasal dari transaksi penjualan maka hal itu
kadang-kadang disebut piutang dagang.
3. Piutang Lain-Lain
Piutang lain-lain biasanya disajikan secara
terpisah dalam neraca. Piutang lain-lain meliputi piutang bunga,
piutang pajak, dan piutang dari pejabat atau karyawan perusahaan.
C. Wesel Tagih
Wesel
tagih yaitu janji tertulis yang tidak bersyarat dari suatu pihak ke pihak lain
untuk sejumlah uang tertentu pada tanggal tertentu di masa yang akan dating.
Ada 2 macam wesel tagih yaitu :
1. Wesel
tagih tidak berbunga, yaitu wesel tagih yang tidak mencantumkan bunga, dengan
demikian nilai nominal sama dengan nilai nominal pada jatuh temponya.
2. Wesel
tagih berbunga, yaitu yaitu wesel tagih yang mencantumkan bunga, dengan
demikian pada hari jatuh temo wesel sama dengan harga nominal wesel ditambah bunga mulai tangal
penarikan sampai dengan jatuh tempo.
D. Penjualan Wesel Tagih
Apabila sebelum jatuh tempo, perusahaan
memerlukan uang, wesel yang dipunyai dapat dijual kepada bank atau pihak pihak
lain. Penjualan demikian ini disebut juga pendiskontoan wesel. Bank akan mnerima imbalan yang dsebut
diskonto.Diskonto adalah bunga yan diperhitungkan di muka. Diskonto dihitung
berdasarkan nilai pada saat jatuh tempo dan janka waktunya adalah antara saat
wesel diserahkan sampai dengan tanggal jatuh tempo.
E. Pengendalian Internal Piutang
Piutang memerlukan pengendalian internal yang
sama seperti aktiva perusahaan lainnya. Seluruh fungsi akuntansi harus dibuat sehingga pekerjaan salah seorang
karyawan dapat digunakan sebagai verifikasi terhadap pekerjaan karyawan
lainnya. Pengendalian piutang yang tepat juga termasuk memperoleh persetujuan
penjualan kredit, pengembalian penjualan dan penyisihan, serta diskon
penjualan.
Pengendalian yang layak terhadap piutang dapat
dilakukan dengan 4 cara :
a. Penyelenggaraan catatan piutang dalam
kondisi yang memuaskan untuk memenuhi kepedulian kepala bagian keuangan.
b. Penerapan dan penyelenggaraan pengaamanan pengendalian internal yang
diperlukan.
c. Penyiapan
laporan yang diperlukan untuk pinpinan kredit mengenai kondisi piutang dan
hal-hal yang berhubungan.
d. Penilaian
piutang secara wajar dalam neraca, termasuk pembentkan pengisihan cadangan yang
diperlukan.
Sebelum
pemberian piutang dilakukan hal-hal sebagai berikut yaitu :
1. Kebijakan
kredit, kebijakan ini meliputi penetapan batas kredit, jaminan yang diperlukan,
cara pembayaran, penetapan diskon dan lain-lain. Penetapan kebijakan ini
dilakukan untuk mengurangi kemungkinan resiko yang terjadi atas kredit.
2. Penyelidikan kredit, sebelum kredit disetujui,
penyelidikan kredit perlu dilakukan untuk memperoleh gambaran mengenai debitur,
formula yang biasa dipakai maslah ini meliputi, informasi dari pihak lain,
masal bank dan lembaga-lembaga lainya yang merupakan relasi debitur.
Pengendalian
internal dimaksudkan untuk meminimalkan adanya kecurangan yang terjadi, adapun
kecurangan tersebut adalah :
a. Lapping
Lapping
adalah penggelapan oleh pemegang kas dengan melakukan pinjaman tanpa
persetujuan yang berwenag. Hal ini dilakukan dengan cara menunda pencatatn
penerimaan kas. Kegiatan ini biasanya terdapat 3 unsur yaitu :
1. Belum
mencatat semua penerimaan kas.
2. Mengambil
untuk kepentingan pribadi penerimaan yang belum di catat.
3. Gali
lobang tutup lobang.
b. Window Dressing
Window
dressing adalah memberikan suatu gambaran neraca yang bagus tetapi bukan yang
sebenarnya. Hal ini terjadi karena hasil kerja pejabat dalam perusahaan baik
secara langsung maupun tidak langsung dinilai berdasarkan baik atu tidaknya
mutu dari kredit itu sendiri.
c. Penggelapan Piutang
Dengan
jalan menghapus piutang dari pembayaran koperasi kemudian menagih
piutang-piutang tersebut untuk mencari keuntungan pribadi.
Untuk
dapat pengendalian internal yang baik atas piutang harus dapat memenuhi
syarat-syarat sebagai berikut :
1. Fungsi
yang dilakukan oleh pegawai yang menangani transaksi penjualan harus dipisahkan
dari fungsi pembukuan.
2. Fungsi
penerimaan hasil pengihan piutang harus dipisahkan dari fungsi pembukuan
piutang.
3. Semua
transaksi pemberian kredit, pemberian potongan dan penghapusan piutang, harus
mendapatkan persetujuan dari pejabat yang berwenang.
4. Piutang harus dicatat dalam buku-buku tambahan
piutang.
5. Perusahaan harus membuat daftar piutang
berdasarkan umurnya.
F. Pencatatan Piutang Tak Tertagih
Piutang
Dagang adalah Piutang yang timbul dari penjualan
kredit barang/jasa yang merupakan hasil usaha dari perusahaan yang bersangkutan. Adanya piutang tak tertagih tersebut
merupakan kerugian bagi perusahaan, yang dicatat sebagai biaya usaha dengan
nama akun. Kerugian Piutang / Kerugian Piutang Tak Tertagih / Biaya
Penghapusan Piutang.
Adapun metode untuk mencatat
kerugian piutang tak tertagih adalah sebagai berikut :
a. Metode Langsung
Ciri-cirnya sebagai berikut :
1. Kerugian dicatat pada periode
penerimaan piutang, berdasarkan jumlah piutang yang dihapuskan.
2. Setiap penghapusan piutang langsung
dicatat pada akun. Kerugian PiutangTak Tertagih dengan jurnal.
b. Metode Tidak Langsung
Ciri-cirinya sebagai berikut :
1. Mencatat kerugian piutang tak
tertagih pada periode penjualan / terjadinya piutang
melalui ayat jurnal penyesuaian.
2. Setiap
penghapusan piutang dibebankan ke Cadangan piutang tak tertagih dengan jurnal.
G. Penerimaan Dari Piutang yang Telah Dihapuskan
Apabila piutang yang telah
dihapuskan diterima pembayarannya, maka pencatatannya adalah sebagai berikut :
1. Metode Langsung
Jurnal :
Kas
(D) Rp xxx
Kerugian
Piutang Tak
Tertagih
(K)
Rp xxx
2. Metode Cadangan
Jurnal :
Piutang Dagang
(D) Rp xxx
Cadangan
Piutang Tak Tertagih
(K)
Rp xxx
Mengembalikan piutang yang sudah
dihapuskan.
Kas
(D) Rp xxx
Piutang
Dagang
(K)
Rp xxx
Mencatat penerimaan piutang yang
sudah dihapuskan.
Langganan:
Komentar (Atom)

