Rabu, 15 November 2017

AKUNTANSI PERSEDIAAN

A. Pengertian
     
     Persediaan adalah sejumlah barang jadi, bahan baku, dan barang dalam proses yang dimiliki perusahaan dengan tujuan untuk dijual atau diproses lebih lanjut.
     Perusahaan dagang yang aktivasinya adalah membeli dan menjual barang jadi, memiliki persediaan dalam bentuk barang jadi atau barang dagang. Sedangkan perusahaan manufaktur yang harus memroses bahan baku hingga menjadi barang jadi, memiliki tiga jenis persediaan, yaitu persediaan bahan baku,persediaan barang dalam proses dan persediaan barang jadi.

B. Jenis-Jenis Persediaan
      
      1. Persediaan Bahan Baku (Raw Material Stock)

  Merupakan persediaan dari barang yang dibutuhkan untuk proses produksi. Barang ini bisa diperoleh dari sumber-sumber alam, atau dibeli dari supplier yang menghasilkan barang tersebut.
2. Persediaan Bagian Produk (Purchased Parts)
   Merupakan persediaan barang yang terdiri dari bagian barang yang diterima dari perusahaan lain, yang secara langsung diassembling dengan bagian barang lain tanpa melalui proses produksi.
3. Persediaan Bahan-Bahan Pembantu (Supplies Stock)
    Merupakan persediaan barang yang diperlukan dalam proses produksi untuk membantu kelancaran produksi, tetapi tidak merupakan bagian dari barang jadi.
4. Persediaan Barang Setengah Jadi (Work in Process)
   Merupakan barang yang belum menjadi barang jadi, aka n tetapi masih tetap diproses lebih lanjut sehingga menjadi barang jadi.
5. Persediaan Barang Jadi (Finished Good)
          Merupakan barang yang selesai diproses dalam pabrik dan siap untuk disalurkan kepada distributor, pengecer, atau langsung dijual ke pelanggan. 
       
      C. Fungsi – fungsi Persediaan
     
          Efesiensi suatu organisasi dapat ditingkatkan karena berbagai fungsi penting persediaan. Pertama, harus diingat bahwa persediaan adalah sekumpulan produk fisikal pada berbagai tahap proses transformasi dari bahan mentah ke barang dalam proses, dan kemudian barang jadi. Fungsi dari persediaan antara lain:
      
      1. Fungsi Decoupling
         Fungsi penting persediaan adalah memungkinkan operasi perusahaan internal dan eksternal mempunyai kebebasan. Persediaan decouples ini memungkinkan perusahaan dapat memenuhi langganan tanpa terganggu supplier.
      2. Fungsi Economic Lot Sizing
          Melalui penyimpanan persediaan, perusahaan dapat memproduksi dan membeli sumber daya dalam kuantitas yang dapat mengurangi biaya per unit. Persediaan Lot Size ini perlu mempertimbangkan penghematan dalam hal pembelian, biaya pengangkutan per unit lebih murah karena perusahaan melakukan pembelian dalam kuantitas yang lebih besar, dibandingkan dengan biaya yang timbul karena besarnya persediaan.
      3. Fungsi Antisipasi
           Sering perusahaan menghadapi fluktuasi permintaan yang dapat diperkirakan dan diramalkan berdasar pengalaman atau data masa lalu, yaitu permintaan musiman. Dalam hal ini perusahaan dapat mengadakan persediaan musiman.

      D. Hal – Hal Yang Perlu Dipertimbangkan

       1.  Struktur biaya persediaan.
  • Biaya per unit (item cost)
  • Biaya penyiapan pemesanan (ordering cost)
          * Biaya pembuatan perintah pembelian (purchasing order)
          * Biaya pengiriman pemesanan
          * Biaya transportasi
          * Biaya penerimaan (Receiving cost)
        * Jika diproduksi sendiri maka akan ada biaya penyiapan (set up cost): surat menyurat dan   biaya untuk menyiapkan perlengkapan dan peralatan.
  • Biaya pengelolaan persediaan (Carrying cost)
            *   Biaya yang dinyatakan dan dihitung sebesar peluang yang hilang apabila nilai persediaan digunakan untuk investasi (Cost of capital).
           *  Biaya yang meliputi biaya gudang, asuransi, dan pajak (Cost of storage). Biaya ini berubah sesuai dengan nilai persediaan.
  • ·         Biaya resiko kerusakan dan kehilangan (Cost of obsolescence, deterioration and loss).
  • ·         Biaya akibat kehabisan persediaan (Stockout cost)
v    2.  Penentuan berapa besar dan kapan pemesanan harus dilakukan.

     E. Metode dalam Persediaan

     1. Metode Pencatatan
       Persediaan perusahaan dicatat dan diakui sebesar harga belinya, bukan harga jualnya. Harga beli adalah harga yang tercantum di faktur pembelian.

      2. Metode Fisik
        Metode fisik atau disebut juga metode periodik adalah metode pengelolaan persediaan, di mana arus keluar masuknya barang tidak dicacat secara terinci sehingga untuk mengetahui nilai persediaan pada suatu saat tertentu harus melakukan perhitungan barang secara fisik (stock opname) di gudang. Terdapat beberapa metode, yaitu :
  • FIFO (First In First Out)
          Aliran biaya searah dengan urutan terjadinya harga biaya yang masuk ke perusahaan. Biaya barang yang dibeli dalam urutan pertama atau lebih dahulu masuk perusahaan. Biaya barang yang dibeli terakhir atau yang masuk terakhir.
  • LIFO (Last In First Out)
         Aliran biaya mempunyai arah terbalik dengan urutan terjadinya biaya yang masuk ke perusahaan. Biaya barang yang dibeli dengan urutan terkahir atau yang masuk terakhir. Biaya barang yang dibeli pertama atau terlebih dahulu masuk.
  • Average (Rata-rata)




Tidak ada komentar:

Posting Komentar