Rabu, 22 November 2017

SISTEM INFORMASI AKUNTANSI

A. Pengertian

     Sistem Informasi Akuntansi (SIA) adalah sistem informasi berbasis komputerisasi yang mengolah data keuangan yang berhubungan dengan data transaksi dalam siklus akuntansi.

B. Informasi yang Dihasilkan Sistem Informasi Akuntansi

1. Aktiva : Semua hak yang dapat digunakan dalam operasiperusahaan.
2. Kewajiban/hutang : Kewajiban membayar kepada pihak lain yang disebabkan oleh transaksi sebelumnya. kewajiban dibagi ke dalam tiga kelompok, yaitu kewajiban lancar, kewajiban jangka panjang dan kewajiban lain-lain.
3. Ekuitas : Hak pemilik atas aktiva perusahaan yang merupakan kekayaan bersih (jumlah aktiva dikurangi kewajiban). Ekuitas terdiri dari setoran pemilik dan sisa laba yang ditahan (retained earnings).
4. Pendapatan : Penambahan jumlah aktiva sebagai hasil operasi perusahaan secara bruto. Bruto adalah berat kotor suatu barang yaitu berat bersih dan berat kemasan.
5. Beban : Pengorbanan yang terjadi dalam rangka memperoleh pendapatan.

C. Karakteristik

Karakteristik yang membedakannya dengan subsistem lainnya :
1. SIA melakasanakan tugas yang diperlukan.
2. Berpegang pada prosedur yang relatif standar.
3. Menangani data secara rinci.
4. Berfokus historis.
5. Menyediakan informasi pemecahan minimal.

D. Tujuan

1. Mengolah dan menyimpan data seluruh transaksi keuangan.
2. Memproses data keuangan menjadi informasi dalam pengambilan keputusan manajemen mengenai perencanaan dan pengendalian usaha.
3. Pengawasan terhadap seluruh aktifitas keuangan perusahaan.
4. Efisiensi biaya dan waktu terhadap kinerja keuangan.
5. Penyajian data keuangan yang sistematis dan akurat dalam periode akuntansi yang tepat.

E. Komponen

1. Manusia : Pelaku yang menajalankan sistem.
2. Transaksi : Objek dari sistem informasi akuntansi sebagai masukan, lalu diproses sampai menghasilkan informasi.
3. Prosedur : Langkah-langkah yang harus ditempuh dalam melakukan transaksi atau kegiatan perusahaan.
4. Dokumen : Berupa formulir yang digunakan sebagai sarana pencatatan pada saat melakukan transaksi.
5. Peralatan : Suatu alat yang membantu dan digunakan dalam melakukan pencatatan pada sistem informasi yang bersangkutan.

F. Siklus Pemprosesan Data

    Sistem Informasi Akuntansi memiliki beberapa bagian sub sistem yang berupa siklus-siklus akuntansi. Siklus akuntansi menunjukkan prosedur akuntansi mulai dari sumber data sampai ke proses pencatatan/pengolahan akuntansinya. Berikut ini siklus-siklus akuntansi, yaitu :

1. Siklus Pendapatan
    Prosedur pendapatan dimulai dari bagian penjualan otorisasi kredit, pengambilan barang, penerimaan barang, penagihan sampai dengan penerimaan kas.
2. Siklus Pengeluaran Kas
    Prosedur pengeluaran kas dimulai dari proses pembelian sampai ke proses pembayaran.
3. Siklus Produksi
    Dimulai dari bahan mentah sampai menjadi barang jadi.
4. Siklus Buku Besar dan Laporan Keuangan
    Prosedur pencatatan ke jurnal dah buku besar serta pencetakan laporan-laporan keuangan.
5. Siklus Manajemen Sumber Daya
    Sistem ini berkaitan dengan manajemen dan pengendalian sumber daya yang dilakukan oleh perusahaan seperti investasi dan aktiva.

Rabu, 15 November 2017

AKUNTANSI PERSEDIAAN

A. Pengertian
     
     Persediaan adalah sejumlah barang jadi, bahan baku, dan barang dalam proses yang dimiliki perusahaan dengan tujuan untuk dijual atau diproses lebih lanjut.
     Perusahaan dagang yang aktivasinya adalah membeli dan menjual barang jadi, memiliki persediaan dalam bentuk barang jadi atau barang dagang. Sedangkan perusahaan manufaktur yang harus memroses bahan baku hingga menjadi barang jadi, memiliki tiga jenis persediaan, yaitu persediaan bahan baku,persediaan barang dalam proses dan persediaan barang jadi.

B. Jenis-Jenis Persediaan
      
      1. Persediaan Bahan Baku (Raw Material Stock)

  Merupakan persediaan dari barang yang dibutuhkan untuk proses produksi. Barang ini bisa diperoleh dari sumber-sumber alam, atau dibeli dari supplier yang menghasilkan barang tersebut.
2. Persediaan Bagian Produk (Purchased Parts)
   Merupakan persediaan barang yang terdiri dari bagian barang yang diterima dari perusahaan lain, yang secara langsung diassembling dengan bagian barang lain tanpa melalui proses produksi.
3. Persediaan Bahan-Bahan Pembantu (Supplies Stock)
    Merupakan persediaan barang yang diperlukan dalam proses produksi untuk membantu kelancaran produksi, tetapi tidak merupakan bagian dari barang jadi.
4. Persediaan Barang Setengah Jadi (Work in Process)
   Merupakan barang yang belum menjadi barang jadi, aka n tetapi masih tetap diproses lebih lanjut sehingga menjadi barang jadi.
5. Persediaan Barang Jadi (Finished Good)
          Merupakan barang yang selesai diproses dalam pabrik dan siap untuk disalurkan kepada distributor, pengecer, atau langsung dijual ke pelanggan. 
       
      C. Fungsi – fungsi Persediaan
     
          Efesiensi suatu organisasi dapat ditingkatkan karena berbagai fungsi penting persediaan. Pertama, harus diingat bahwa persediaan adalah sekumpulan produk fisikal pada berbagai tahap proses transformasi dari bahan mentah ke barang dalam proses, dan kemudian barang jadi. Fungsi dari persediaan antara lain:
      
      1. Fungsi Decoupling
         Fungsi penting persediaan adalah memungkinkan operasi perusahaan internal dan eksternal mempunyai kebebasan. Persediaan decouples ini memungkinkan perusahaan dapat memenuhi langganan tanpa terganggu supplier.
      2. Fungsi Economic Lot Sizing
          Melalui penyimpanan persediaan, perusahaan dapat memproduksi dan membeli sumber daya dalam kuantitas yang dapat mengurangi biaya per unit. Persediaan Lot Size ini perlu mempertimbangkan penghematan dalam hal pembelian, biaya pengangkutan per unit lebih murah karena perusahaan melakukan pembelian dalam kuantitas yang lebih besar, dibandingkan dengan biaya yang timbul karena besarnya persediaan.
      3. Fungsi Antisipasi
           Sering perusahaan menghadapi fluktuasi permintaan yang dapat diperkirakan dan diramalkan berdasar pengalaman atau data masa lalu, yaitu permintaan musiman. Dalam hal ini perusahaan dapat mengadakan persediaan musiman.

      D. Hal – Hal Yang Perlu Dipertimbangkan

       1.  Struktur biaya persediaan.
  • Biaya per unit (item cost)
  • Biaya penyiapan pemesanan (ordering cost)
          * Biaya pembuatan perintah pembelian (purchasing order)
          * Biaya pengiriman pemesanan
          * Biaya transportasi
          * Biaya penerimaan (Receiving cost)
        * Jika diproduksi sendiri maka akan ada biaya penyiapan (set up cost): surat menyurat dan   biaya untuk menyiapkan perlengkapan dan peralatan.
  • Biaya pengelolaan persediaan (Carrying cost)
            *   Biaya yang dinyatakan dan dihitung sebesar peluang yang hilang apabila nilai persediaan digunakan untuk investasi (Cost of capital).
           *  Biaya yang meliputi biaya gudang, asuransi, dan pajak (Cost of storage). Biaya ini berubah sesuai dengan nilai persediaan.
  • ·         Biaya resiko kerusakan dan kehilangan (Cost of obsolescence, deterioration and loss).
  • ·         Biaya akibat kehabisan persediaan (Stockout cost)
v    2.  Penentuan berapa besar dan kapan pemesanan harus dilakukan.

     E. Metode dalam Persediaan

     1. Metode Pencatatan
       Persediaan perusahaan dicatat dan diakui sebesar harga belinya, bukan harga jualnya. Harga beli adalah harga yang tercantum di faktur pembelian.

      2. Metode Fisik
        Metode fisik atau disebut juga metode periodik adalah metode pengelolaan persediaan, di mana arus keluar masuknya barang tidak dicacat secara terinci sehingga untuk mengetahui nilai persediaan pada suatu saat tertentu harus melakukan perhitungan barang secara fisik (stock opname) di gudang. Terdapat beberapa metode, yaitu :
  • FIFO (First In First Out)
          Aliran biaya searah dengan urutan terjadinya harga biaya yang masuk ke perusahaan. Biaya barang yang dibeli dalam urutan pertama atau lebih dahulu masuk perusahaan. Biaya barang yang dibeli terakhir atau yang masuk terakhir.
  • LIFO (Last In First Out)
         Aliran biaya mempunyai arah terbalik dengan urutan terjadinya biaya yang masuk ke perusahaan. Biaya barang yang dibeli dengan urutan terkahir atau yang masuk terakhir. Biaya barang yang dibeli pertama atau terlebih dahulu masuk.
  • Average (Rata-rata)




Minggu, 05 November 2017

AKUNTANSI UNTUK PERUSAHAAN DAGANG

A. Pengertian Perusahaan Dagang
Perusahaan Dagang adalah perusahaan yang kegiatan usahanya membeli barang dengan tujuan menjualnya kembali tanpa memprosesnya lebih dulu.

B. Ciri-Ciri Perusahaan Dagang
        1. Pendapatan utamanya berasal dari penjualan barang dagangan
2. Biaya utamanya berasal dari harga pokok barang yang terjual dan biaya usaha lainnya
3. Dalam akuntansinya terdapat akun persediaan barang
4. Sebagai perantara antara produsen dan konsumen
5. Antara barang yang dibeli dan barang yang dijual tidak ada perubahan
6. Tujuan utamanya mencari laba dengan menjual barang dengan harga lebih tinggi dibanding harga belinya.


C. Karakteristik Perusahaan Dagang

1. Macam –Macam Perusahaan Dagang
– Pedagang Besar (Whole Saler) adalah pedagang yang membeli barang dari pabrik kemudian menjualnya kepada pedagang kecil.
– Pedagang Kecil (Retailer) adalah pedagang yang membeli barang dari pedagang besar kemudian menjualnya kepada konsumen.

2. Kegiatan Usaha / Operasional meliputi :
– Membeli barang dagangan
– Menyimpan barang dagangan sebelum dijual
– Menjual barang dagangan

3. Pendapatan Usaha/ Operasional
Yang merupakan pendapatan usaha dari perusahaan dagang adalah penjualan barang dagangan, sedangkan pendapatan yang diperoleh dari luar usaha dagang disebut pendapatan diluar usaha.

4. Beban Utama
– Harga pokok barang dagangan yang telah dijual
– Beban usaha/operasional terbagi 2 :
Ø Beban penjualan
Ø Beban umum dan administrasi

5. Transaksi Perusahaan Dagang
– Pembelian
– Biaya angkut pembelian
– Retur pembelian dan pengurangan harga
– Potongan pembelian
– Penjualan
– Retur penjualan dan pengurangan harga
– Potongan penjualan
– Pengeluaran
– Penerimaan
– Syarat pembayaran
– Syarat penyerahan barang

6. Syarat Penyerahan Barang
– FOB Shipping Point
Free Onboard Shipping Point berarti pembeli harus menangung biaya pengiriman barang dari gudang penjual kegudangnya sendiri.
– FOB Destination Point
Free Onboard Destination Point berarti penjual yang harus menanggung beban
– Cost, Freight and Insurance
Berarti penjual harus menanggung beban pengiriman dan asuransi kerugian atas barang yang di jualnya.

7. Syarat – Syarat Pembayaran
– n/60 artinya pembeli hanya diberi waktu kredit selama 60 hari
– 2/10, n/30 artinya pembeli hanya diberi waktu kredit selama 30 hari, dan bila dapat membayar paling lambat 10 hari dari tanggal jual beli akan diberi potongan 2%
– EOM artinya pembeli hanya diberi waktu kredit paling lambat akhir bulan
– N/5, EOM artinya pembeli diberi waktu kredit sampai 5 hari setelah akhir bulan paling lambat tanggal 5 bulan berikutnya.

D. Ciri-Ciri Khas Akun Perusahaan Dagang

1. Akun Pembelian (D)
Terjadi karena perusahaan membeli barang dagang dengan tujuan dijual kembali. Pembelian ini dapat dilakukan dengan pembelian tunai, kredit dan sebagian pembayaran.

2. Akun Penjualan (K)
Terjadi karena perusahaan menjual barang barang dagang yang diperoleh dari pemasok bertujuan untuk memperoleh laba. Penjualan dilakukan dengan cara tunai, kredit dan dengan sistem uang muka yang sisanya dapat diangsur dengan syarat pembayaran dan syarat penyerahan.

3. Akun Potongan Pembelian (K)
Terjadi karena penjual memberikan potongan kepada pembeli, dengan tujuan agar pembeli melunasi utangnya sebelum jatuh tempo.

4. Akun Potongan Penjualan
Merupakan pencatatan atas potongan yang diberikan oleh penjual bertujuan agar tagihannya dapat segera dilunasi. Jadi, jumlah yang diterima oleh penjual sebesar jumlah tagihan dikurangi potongan yang diberikan.

5. Akun Retur PembelianTerjadi karena pembeli mengembalikan sebagian barang yang telah dibeli atau sebagian rusak dan tidak sesuai pesanan. Jika dibeli secara tunai maka penjual akan memgembalikan besarnya retur dengan tunai juga. Tetapi jika secara kredit maka besarnya retur akan mengurangi harga fakturnya.

6. Akun Retur Penjualan
Terjadi karena penjual menerima kembali sebagian barang yang telah dijual karena mutunya tidak sesuai pesanan. Pengembalian ini akan mengurangi tagihan kepada pembeli.

7. Akun Biaya Angkut
Terjadi ketika pembeli harus membayar ongkos agar barang yang dibeli sampai kegudang pembeli.

8. Akun Biaya Pengiriman
Terjadi karena penjual mengirim barang dari penjual sampai ditempat pembeli, karena pada saat transaksi jual beli telah dicantumkan dalam syarat penyerahan bahwa penjual menanggung ongkos kirim.

9. Akun Persedian
Merupakan nilai persediaan barang dagang yang belum terjual pada akhir periode akuntansi.

10. Akun Utang Dagang
Terjadi karena masih terdapat sisa pembayaran dari suatu pembelian oleh suatu perusahaan dagang.

11. Akun Piutang Usaha
Digunakan untuk mencatat sisa-sisa harga pembelian yang dilakukan oleh pembeli atau semua sisa harga penjualan yang belum dibayarkan.

12. Akun Harga Pokok Penjualan (HPP)
Untuk menampung harga pokok/harga beli barang yang dijual dalam suatu periode akuntansi.

13. Akun Prive
Adalah akun yang digunakan untuk mencatat setiap pengambilan kas yang dilakukan oleh pemilik perusahaan yang sifatnya untuk keperluan pribadi.

14. Akun Pendapatan Usaha
Digunakan untuk mencatat hasil dari penjualan perusahaan, yang berupa kas ataupun piutang

15. Akun Persedian Barang Dagang
Digunakan untuk mencatat persediaan barang dagang awal dan akhir periode. Akun ini juga menjelaskan tentang perubahan modal antara awal sampai dengan akhir periode.

E. Pencatatan Transaksi Perusahaan Dagang

1.      Pembelian Barang Dagang
      Pembelian barang dagang tidak dicatat di akun persediaan barang dagang, tetapi di sisi debit akun pembelian dan di sisi kredit akun utang usaha/kas. Akun pembeliaan digunakan untuk menampung transaksi pembelian barang dagang, baik tunai maupun kredit.

2.   Pembayaran Beban Angkut Pembelian
Pembayaran beban angkut pembelian barang dicatat disisi debit akun beban angkut pembelian dan disisi kredit akun kas.

3.    Pengembalian Barang Yang Dibeli (Retur Pembelian)
Kadang-kadang barang yang dibeli rusak atau mutunya tidak sesuai dengan pesanan. Barang tersebut biasanya dikembalikan kepada penjual. Akibatnya, Utang usaha berkurang atau uang yang telah dibayarkan dikembalikan sebagian.

4.      Penjualan Barang Dagang
Penjualan barang dagang dicatat di sisi debit akun kas/piutang usaha dan di sisi kredit akun penjualan. Akun penjualan digunakan untuk mencatat transaksi penjualan barang dagang, baik tunai maupun kredit.

5.   Pembayaran Beban Angkut Barang yg dijual
Pembayaran beban angkut barang yg dijual dicatat di sisi debit akun beban angkut penjualan dan sisi kredit akun kas.

6.     Pengembalian barang yang dijual

Barang yang dijual ada sebagian yang dikembalikan karena rusak atau karena mutunya kurang baik. Kejadian tersebut akan dicatat pada sisi debit akun retur penjualan dan pengurangan harga dan disisi kredit akun piutang usaha.

F.Sistem Persediaan Barang Dagang

1. Sistem Persediaan Periodik
Dalam system periodik (physical system), pencatatan persediaan barang dagang hanya dilakukan pada akhir periode. Pembelian dan penjualan dicatat dalam akun pembelian dan akun penjualan. Pengmabilan barang untuk keperluan pribadi dicatat prive di debit, dan penjualan di kredit sebesar harga pokok. 

2. Sistem Persediaan PermanenDalam system permanen (perpetual system), pencatatan persediaan barang dagang dilakukan secara continue secara terus menerus, yaitu setiap transaksi yang mempengaruhi persediaan barang dagang dicatat ke dalam akun persediaan barang dagang. Sesuai dengan kegiatan pokoknya, akun-akun yang timbul pada perusahaan dagang diantara lain sebagai berikut :
1.      Pembelian
2.      Beban angkut pembelian
3.      Rektur pembelian
4.      Potongan pembelian
5.      Penjualan
6.      Beban angkut penjualan
7.      Rektur penjualan
8.      Potongan penjualan

G. Siklus Akuntansi Perusahaan Dagang Tahap Pencatatan
Penjelasan Siklus Akuntansi Perusahaan Dagang (Tahap Pencatatan) - Beberapa hal yang berkaitan dengan catatan-catatan akuntansi dan prosedur-prosedur untuk perusahaan dagang tidak jauh berbeda dengan perusahaan jasa. Siklus akuntansi perusahaan dagang juga terdiri atas kegiatan-kegiatan sebagai berikut:

1. Tahap Pencatatan
1) Pembuatan atau penerimaan bukti transaksi
2) Pencatatan dalam jurnal
3) Pemindahbukuan ke buku besar

2. Tahap Pengikhtisaran
1) Pembuatan neraca saldo
2) Pembuatan jurnal penyesuaian
3) Pembuatan neraca lajur

3. Tahap Pelaporan
1) Penghitungan harga pokok penjualan
2) Pembuatan laporan keuangan
3) Pembuatan jurnal pembalik
4) Pembuatan jurnal penutup
5) Pembuatan neraca saldo setelah penutup

Minggu, 29 Oktober 2017

PENYELESAIAN SIKLUS AKUNTANSI

1.     Pengertian Siklus Akuntansi
                Siklus Akuntansi adalah proses penyusunan suatu laporan keuangan yang dapat dipertanggung jawabkan dan diterima secara umum prinsip-prinsip yang dicakup dalam ruang lingkup akuntansi dalam suatu periode tertentu.

2.     Fungsi dan Tujuan Siklus Akuntansi
                Siklus akuntasi berfungsi sebagai pemasti dengan menghitung jumlah nyata dari penyusutan aset dengan menggunakan metode yang tepat untuk aset tertentu. Akuntan berperan penting dalam merancang sistem yang kuat dalam melindungi properti dan aset bisnis pebisnis.
                Tujuan utama akuntansi adalah mengumpul dan melaporkan informasi keuangan suatu bisnis.Akuntansi pada akhirnya akan menghasilkan laporan keuangan yang sesuai dengan aturan.

3.     Proses Siklus Akuntansi
Siklus akuntansi dapat dikelompokkan dalam 3 tahap, yaitu :
a)    Tahap pencatatan bukti transaksi
b)    Tahap pengikhtisaran
c)    Tahap pelaporan

4.     Tahap Pencatatan
      Suatu proses mengumpulkan dan mencatat bukti atas suatu transaksi yang telah disetujui oleh perusahaan dan disusun ke dalam buku harian atau Jurnal Umum.



5.       Tahap Pengikhtisaran
        Tahap kedua adalah meringkas laporan (pengikhtisaran). . Tujuan peringkasan laporan keuangan agar memudahkan kita dalam menganalisis data. Pada tahap peringkasan ini kita harus melalui dalam beberapa langkah seperti berikut ini :
a.    Neraca saldo
b.    Jurnal penyesuaian
c.     Kertas kerja
d.    Jurnal penutup
e.    Neraca saldo setelah penutup

6.     Tahap Pelaporan
        Tahap paling akhir ialah pembuatan/perumusan laporan keuangan. Laporan tersebut hasil dari analisis di tahap kedua. Ada beberapa tahap untuk melakukan analisa laporan akuntansi, tahap laporan akuntansi sebagai berikut :
a.    Laporan laba/rugi
b.    Laporan perubahan modal

Kertas Kerja
Jurnal Penutup
Penutup Akun Buku Besar

Senin, 09 Oktober 2017

Proses Pencatatan Akuntansi

Dalam dunia akuntansi pasti kita harus mengidentifikasi suatu peristiwa yang memerlukan pencatatan, tetapi dalam pencatatan tersebut diperlukan bukti yang sah seperti transaksi apa saja yang kita lakukan. Pencatatan akuntansi adalah salah satu hal yang harus dilakukan oleh akuntan.

1. Jenis-jenis dokumen transaksi :

    a. Analisis bukti transaksi
Bukti transaksi untuk perikiraan harus di debit atau di kredit. Fungsinya sebagai dasar pencatatan akuntansi, bukti tertulis bila terjadi peristiwa hukum dimasa yang akan datang, dan sebagai dasar pencatatan, penerimaan, dan pengeluaran keuangan.

  • Harta : Merupakan kekayaan suatu perusahaan
  • Utang : Kewajiban yang harus dibayar kepada pihak ketiga dalam jangka waktu tertentu.
  • Modal : Hak pemilik perusahaan atas sebagian harta perusahaan
  • Pendapatan : Penghasilan yang diperoleh perusahaan
  • Beban : Suatu yang terjadi selama melaksanakan kegiatan usaha untuk memperoleh pendapatan.
   b. Macam-macam bukti transaksi

  • Faktur : Faktur adalah bukti penjualan barang yang dilakukan secara kredit yang dibuat oleh pihak penjual
  • Kwitansi : Merupakan bukti transaksi bahwa yang bersangkutan telah menerima uang
  • Nota Kredit : Bukti transaksi barang yang terjual atau pengurangan harga karena kualitas barang yang tidak sesuai pemesanan. Nota kredit dibuat oleh pihak penjual dan dikirimkan kepada pihak pembeli.
  • Nota Debit : Bukti transaksi pengembalian barang karena barang yang dibeli rusak atau tidak sesuai pesanan. Nota Debit dibuat oleh pembeli untuk dikirimkan kepada penjual.
  • Cek : surat perintah yang dibuat oleh pihak yang mempunyai rekening bank.
2. Tahapan proses pencatatan


   a. Jurnal
Buku transaksi-transaksi bisnis dicatat secara ronologis pada prosedur pembukuan sebelum dimasukkan ke dalam buku besar.

  •  Jurnal Umum digunakan untuk untuk mencatat berbagai transaksi keuangan yang dalam suatu periode. Tujuannya  untuk melakukan pengidentifikasian, penilaian, serta pencatatan pengaruh ekonomi.
  • Jurnal Khusus digunakan untuk mencatat transaksi yang sering terjadi secara berulang-ulang. Tujuannya untuk efektifitas pencatatan. Jenis Jurnal Khusus :
           1. Jurnal pembelian : Mencatat transaksi pembelian yang dilakukan secara kredit.
           2. Jurnal penjualan : Mencatat transaksi penjualan barang yang dilakukan secara kredit.
           3. Jurnal penerimaan kas : Digunakan untuk mencatat semua transaksi penerimaan kas.
           4. Jurnal penguluaran kas : Digunakan untuk mencatat semua transaksi pengeluaran kas.

   b. Buku Besar
Tahapan pencatatan terakhir untuk mengelompokkan akun yang sama dalam satu buku.

   c. Neraca Saldo
Menguji kebenaran transaksi dalam pencatatan pada periode tertentu dengan cara menghitung jumlah saldo debet dan seluruh saldo kredit. Bila hasilnya sama berarti pencatatan tersebut benar, jika tidak sama berarti pencatatannya ada yang salah.

Rabu, 04 Oktober 2017

Penerapan Akuntansi


1. Akuntansi
Akuntasi adalah proses mengidentifikasi, mengukur, dan melaporkan informasi ekonomi untuk dipertimbangkan dan memutuskan keputusan yang tepat bagi pemakai informasi.

2. Tujuan Akuntansi
Menyajikan informasi ekonomi dari badan usaha kepada pihak-pihak yang berkepentingan.

3. Laporan Keuangan
Laporan tertulis yang memberikan informasi tentang posisi keuangan dan perubahan-perubahan, serta hasil yang dicapai selama periode tertentu.
Tujuan laporan keuangan :
  • Menyajikan informasi tentang kekayaan dan kewajiban
  • Menyajikan informasi tentang perubahan kekayaan bersih perusahaan sebagai hasil kegiatan usaha
  • Menyajikan informasi tentang perubahan kekayaan bersih perusahaan yang bukan berasal dari kegiatan usaha
  • Menyajikan informasi yang dapar membantu pemakai dalam menaksir kemampuan perusahaan mendapatkan laba
  • Menyajikan informasi lain yang relefan dengan keperluan pemakainya.
Bentuk laporan keuangan :
  • Posisi keuangan pada suatu saat disebut neraca.
  • Perubahan posisi keuangan untuk suatu periode, terdiri dari :
    • Laporan rugi/laba
    •  Laporan perubahan modal
4. Laporan laba rugi
Laba rugi adalah suatu daftar yang memuat ikhtisar tentang penghasilan biaya serta hasil neto, suatu perusahaan pada periode tertentu.
 Laporan rugi/ laba merupakan laporan keuangan utama disamping neraca memberikan informasi tentang perubahan posisi keuangan dari kegiatan operasi perusahaan selama 1 periode tertentu menyajikan 2 unsur pokok yaitu : penghasilan (revenue) dan biaya (expencil) penghasilan adalah penerimaan, pendapatan/dana akibat penyerahan barang atau jasa dalam usaha mencapai tujuan perusahaan yaitu laba, penghasilan menurut sumbernya terbagi menjadi 2, yaitu :
  • Usaha pokok. Misalnya hasil penjualan barang dan jasa.
  • Usaha sampingan. Misalnya sewa, bunga deposita dan komisi.